Senin, 21 Februari 2011


MANUSIA & KEBUDAYAAN

Hakekat manusia pada umumya musia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

     Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah.
Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.

     Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.


     Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.

     Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.

     Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.
     Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
     Bangsa dikenal menjadi dua bagian yaitu bangsa barat dan bangsa timur. Kepribadian diantara dua bangsa tersebut sangatlah berbeda. Masing-masing bangsa memiliki budaya yang unik dan beragam. Budaya merupakan identitas dan ciri khas suatu bangsa. Dengan adanya budaya kita dapat lebih mengenal dan memahami masyarakat yang terdapat dalam berbagai macam negara. Bangsa timur meliputi seluruh daratan asia. Pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan kepribadian bangsa timur secara umum ditambahkan dengan contoh-contoh budaya yang unik, menarik, serta mengejutkan dari beberapa negara timur. Pertama saya ingin mengulas mengenai bahasa bangsa timur. Bahasa merupakan unsur budaya yang pertama. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk dapat berhubungan dengan orang lain.
     Dengan adanya bahasa kita dapat lebih mengenal dan memahami orang-orang yang berada di sekitar kita. Terdapat dua jenis bahasa di timur yaitu bahasa halus dan bahasa kasar. Bahasa halus biasanya digunakan untuk berbicara secara formal dan sopan yang ditujukan kepada orang yang lebih tua maupun kepada orang yang memiliki status sosial lebih tinggi, seperti antara karyawan dengan direktur perusahaan. Sedangkan bahasa kasar digunakan untuk berbicara sehari-hari yang lebih bersifat santai. Biasanya digunakan untuk berbicara kepada teman sebaya. Bangsa timur memiliki adat istiadat yang sang sangat unik. Mereka sangat percaya terhadap hal-hal yang bersifat mistik, ghaib, dan berbau supranatural. Seperti di Indonesia tepatnya di Pulau Bali terdapat suatu upacara yang dikenal “ngaben” yaitu upacara pembakaran mayat yang dianggap merupakan upacara yang membawa kebaikan. Kemudian di Korea juga terdapat tradisi yang disebut “Treading On The Bridge” yaitu berjalan-jalan santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama tahun baru. Menurut kepercayaan jika melakukan hal tersebut akan membuat kaki kita menjadi kuat. Tradisi lainnya di korea yaitu “Lucky Rice Scoop.” Jadi kita menggantungkan skoop (sendok) di bawah jendela agar diberikan beras yang melimpah oleh para dewa.

     Bangsa timur sebagian besar masih terdiri dari negara-negara yang belum berkembang. Tetapi ada juga beberapa negara di timur yang sudah maju dalam perekonomian dan politiknya, yaitu Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan dan Singapura. Negara-negara tersebut disebut juga sebagai “Negara Indutri Baru”. Negara-negara tersebut mencoba untuk meniru sistem politik dan perekonomian di barat dan ternyata hasilnya mengalami kemajuan yang pesat. Negara idustri baru ini juga disebut sebagai “Macan Asia”. Bangsa timur memiliki sistem kekerabatan yang erat. Mereka sangat mengutamakan “Kebersamaan”. Terutama di daerah-daerah pelosok seperti di desa.

     Di desa-desa jika ada salah satu tetangga yang mengadakan acara, acara hajatan misalnya, maka tetangga-tetangga yang lain akan ikut membantu dari awal acara sampai akhir. Berbeda dengan di kota yang sudah terpengaruh oleh budaya barat yang individualis, sehingga kekerabatan tidak terlalu erat namun tetap ada. Makanan khas dalam bangsa timur sangat beragam, namun secara keseluruhan cenderung kepada yang bersifat vegetarian. Makanan utama negara-negara timur ini tetaplah nasi, namun akan terasa tidak lengkap jika tidak ada sayuran. seperti di Indonesia tepatnya orang-orang sunda mereka tidak akan merasa puas jika tidak makan bersama dengan lalapan. Lalapan adalah berbagai macam sayuran segar sperti selada, kemangi, timun,dsb. Di korea juga terdapat makanan yang harus selalu ada di setiap sesi makan, yaitu “Kimchi”. Kimchi merupakan sayuran rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi. Seperti kacang panjang, bawang, selada,toge dll. Arti kimchi bagi orang korea sangatlah mendalam. Wanita yang dapat membuat kimchi dengan lezat maka tidak akan diragukan lagi kemampunnya dalam memasak makanan yang lain. Kimchi ini pertama kali dibuat oleh seorang permaisuri raja sebagai hidangan untuk perayaan sesi. Kemudian di India juga terdapat makanan khas yang sebut “Samosa” yaitu kentang rebus dan sayuran berbumbu kari. Jadi mayoritas makanan utama masyarakat timur bukan makanan yang berkolestrol tinggi.
     Minuman khas di tiap negara timur berbeda-beda. Tetapi jika di jepang, Korea, dan China rata-rata sehabis makan mereka akan meminum minuman semacam bir tapi berbeda. Di jepang dikenal dengan sebutan arak sedangakan di korea biasanya disebut soju. Sistem pernikahan masyarakat timur cenderung menganut sistem patrilineal, yaitu pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Sedangkan wanita diperbolehkan bekerja jika diizinkan oleh suami atau jika kebutuhan keluarga belum mencukupi. di Jepang terdapat tradisi yang cukup unik, yaitu kita harus segera mengembalikan undangan dengan menceklis kata hadir atau tidak hadir untuk memastikan apakah kita dapat datang atau tidak. kemudian jangan lupa juga untuk membawa uang tunai, biasanya jumlah uang tertera pada undangan. Rata-rata adalah sebesar 30.00 yen yang jika dirupiahkan di Indonesia mencapai 3 juta rupiah. Uang tersebut dimasukan kedalam amplop khusus yang disebut “shugi buruko”, lalu di bagian depan amplop ditulisi dengan nama kita. Pakaian adat bangsa timur bersifat tertutup dalam arti sopan dan menutupi aurat. Di Jepang terdapat pakaian adat wanita dan pria yaitu kimono atau lebih sering disebut yukata. Pakaian adat wanita terdiri dari berbagai macam jenis, tiga diantaranya yaitu kurotomesode, furisode, komon. Kurotomesode adalah kimono yang paling formal,biasanya di pakai oleh wanita yang sudah menikah. Furisode yaitu kimono paling formal yang dipakai oleh wanita yang belum menikah. Sedangakan komon adalah kimono santai yang dipakai oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Rumah adat di  negara-negara timur sebagian besar berbahan dasar kayu. Seperti di Indonesia yang dapat dilihat di Taman Mini Indonesia Indah. Seperti di Jepang karena merupakan wilayah yang sering terjadi gempa maka rumah-rumah disana bermaterikan kayu  yang pada bagian bawahnya ditutupi oleh anyaman tikar (tatami) dan pintunya juga terbuat dari perpaduan kayu dan kertas (shoji) sebagai dinding partisinya.
     Bangsa timur ini juga merupakan tempat lahirnya Agama Islam. Maka sebagian masyaraktnya penganut agama Islam. Secara umum masyarakat di timur bersifat ramah, toleransi, tenggang rasa, religius, dan kritis.
Pada hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus seiring jalannya waktu.

Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:


Dari gambarr diatas dapat dijelaskan sebagai berikut . 

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Disebut  sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia. Disebut  daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari. Misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy  buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.

            Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya. 

Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya. 

            Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.  

Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.

            Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya. Misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari. 

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai. Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda  itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.


Studi Kasus:

Point 7 dan 6: (point 7) Misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia. Disebut  daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari. 
(point 6) Misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy  buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.

Point 5: Misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikirannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya. 

Point 4: Misalnya dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya. 

Point 3: Misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.

Point 2: Misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.

Point 1: Misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari. 

Point 0: Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda  itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
     Sampai sekarang ini, baik disadari maupun tidak, kebudayaan itu akan selalu muncul dalam berbagai aspek kehidupan. Karena definisi dari kebudayaan adalah semua perilaku sosial maupun perilaku fisik, kepercayaan, cara bersikap dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Dari situ dapat ditarik inti bahwa kebudayaan meliputi seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, termasuk karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bernasyarakat.
     Pelaku kebudayaan adalah manusia dan primata lain yang bertingkah laku karena naluri. karena kebudayaan itu didapat dengan melalui proses belajar, bukan tergantung dari transmisi biologis atau pewarisan unsur genetik. Hal tersebut perlu ditegaskan karena itulah yang membedakan perilaku budaya manusia dan primata lain yang bertingkah laku karena naluri semata.
     Manusia mempunyai masa kanak-kanak yang paling panjang dari semua mahluk hidup. Mengenai jumlah dan rumitnya pola-pola kelakuan yang dipelajarinva dan yang diteruskannya kepada anaknya, manusia itu unik. Dan ia mempunyai cara yang unik untuk meneruskan kebudayaan, salah satunya yaitu melalui bahasa : bahasa itu merupakan kata – kata yang diajarkan sedari dalam kandungan ibu. Merupakan keterangan secara simbiolis artinya jika mempelajari bahasa, dapat teringat akan kata yang menjadi perlambang dan juga teringat pada keterangan yang berhubungan dengan itu untuk dapat mewarisi kebudayaan yang beraneka ragam.
     Kebudayaan bagi saya dengan kebudayaan bagi kamu itu tentu tidaklah sama untuk setiap orang. Seperti contohnya, sebenarnya sedari dulu, rakyat Indonesia selalu makan dengan menggunakan kelima jari tangan kanan untuk makan. Secara berangsur-angsur sekarang semua orang makan dengan menggunakan sendok dan garpu, namun tidak harus semua orang berlaku demikian. Hal ini hanya menunjukkan bahwa kebudayaan pun bisa berkembang atau mengalami perubahan dan kebudayaan itu berasal dari kebiasaan yang dipelajari. Kebudayaan itu milik bersama, ditandai dengan kebiasaan bersama dalam suatu masyarakat dan menjadi pusat perhatian untuk khalayak umum. Namun, kebudayaan antar bangsa tentu berbeda. Hal itu dinamakan shared culture. Jadi kita tidak boleh begitu saja mengklaim bahwa budaya timur adalah milik kita sepenuhnya. Karena jika dilihat wanita Arab pun selalu berupaya menutup aurat mereka.
     Ragam kebudayaan misalnya, ternyata dalam kebudayaan batak samosir, seorang anak kecil boleh memegang kepala orang tua yang sudah uzur, hal ini disebabkan karena ternyata sang anak mempunyai posisi kekerabatan lebih tua. Atau tidak selamanya jabat tangan bisa berlaku sebagai tanda perkenalan. Disebabkan suku Maori di New Zealand malah saling menggosok ujung hidung sebagai tanda penghormatan. Hal ini berarti perhatian dipusatkan pada cara berlaku yang telah menjadi kebiasaan, dan tidak memusatkan diri pada variasi individu.
     Menurut Oscar Lewis, definisi kebudayaan adalah seperangkat kepercayaan, nilai – nilai dan cara berlaku yang dipelajari dan pada umumnya dimiliki bersama oleh para warga dari suatu masyarakat.
Ada dua cara mendasar dalam menyimpulkan sifat – sifat umum mengenai pola – pola kebudayaan. Pertama dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah warga masyarakat yang untuk tujuan itu ditentukan sebagai contoh untuk menjadi wakil dari penduduk yang dipelajari dan dari jawaban mereka disimpulkan apa yang merupakan jawaban rata-rata. Kedua dengan melalui metoda statistik yang menunjukkan jawaban – jawaban yang paling sering ditemukan dalam suatu seri jawaban tertentu. Menurut teori, pengambilan contoh secara acak adalah metoda yang berguna namun belum digunakan secara luas dalam penelitian antropologi. Karena agak mudah juga untuk membuat kesimpulan umum atau generalisasi tentang aspek-aspek kebudayaan yang gamblang atau disadari.
     Menurut Emile Durkheim, definisi kebudayaan adalah sesuatu yang berada di luar kemauan kita, di luar kemampuan individu dan memaksakan kehendaknya pada para individu. Disini tidak akan terasa pembatasan kebudayaan jika berpakaian tidak biasa, disebut juga tekanan budaya tidak langsung. Namun bila sampai berpakaian hanya baju renang saja saat berada di mall, tentu orang akan menertawakan bahkan mencemooh. Hal itu disebut dengan tekanan budaya langsung. Namun adanya pembatasan-pembatasan kebudayaan atau tekanan-tekanan sosial, tidaklah bisa digolongkan bahwa itu harus bertentangan dengan individualitas. Malahan sementara banyak individu mungkin sangat terpengaruh oleh pendapat sepakat yang secara umum dikemukakan oleh suatu kelompok orang-orang lain.
     Pola budaya ideal itu diartikan juga sebagai norma. Dimana pola budaya ideal itu juga menunjukkan pola kelakuan yang sebenarnya. Karena pelaku pola ini benar – benar melakukannya untuk menjalani hidup. Pada umumnya, kebudayaan dikatakan bersifat adaptif (bisa disesuaikan), karena kebudayaan itu melengkapi manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan-kebutuhan fisiologis dari badan mereka sendiri, dan penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisik-geografis, maupun pada lingkungan sosialnya.
     Masyarakat yang berlainan mungkin saja memilih cara-cara penyesuaian yang berbeda terhadap keadaan yang sama. Walaupun pada umumnya orang memang mengubah tingkah laku sejalan dengan apa yang menurut perkiraan mereka akan berguna bagi mereka, hal itu tidak selalu terjadi. Lagipula, apa yang dikira orang sebagai berguna, tidak selamanya dapat dicapai sebagai penyesuaian. Yang positif diambil sementara yang negatif dibuang, karena terbukti bahwa masyarakat di jaman lampau menjadi punah karena memakai kebiasaan yang buruk (contoh : homoseksualitas).
Unsur Kebudayaan Universal adalah sebagai berikut:

1. Sistem religi dan upacara keagamaan

2.
Sistem organisasi kemasyarakatan

3. Sistem pengetahuan'

4. Sistem bahasa

5. Sistem kesenian

6. Sistem mata pencaharian hidup

7.
Sistem teknologi dan peralatan


3 Wujud Kebudayaan menurut Dimensi :

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.


o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.


o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.



opini saya :

Kebudayaan adalah tindakan, sistem rasa yang dilakukan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Sifat kebudayaan juga dapat berubah. Tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh masuknya unsur budaya asing sekalipun suatu kebudayaan dalam masyarakat tertentu, pasti kebudayaa akan berubah dengan berlalunya waktu.

Manusia memiliki berbagai macam sifat yang berbeda2 dan kita kadang kala masih suka berdebat manusia 1 dengan manusia lainnya karena perbedaan pendapat, kita harus bisa menjaga sikap sopan santun kita terhadap orang lain.manusia juga memiliki pola fikir yang berbeda yang 1 dengan yang lainnya. tetapi manusia tetap mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya dan tidak bisa hidup sendiri. manusia juga memiliki masalah dalam hidupnya masing", baik itu dalam hal trauma terhadap sesuatu, benci terhadap seseorang, berbagi ilmu dengan orang lain, perasaan terhadap orang lain, saling membutuhkan yang 1 dengan yang lainnya, keputusan yang harus di ambil dalam hidup dan berpendapat terhadap sesuatu.

Sumber:

www.google.com